Sabtu, 20 Januari 2018

Ngarai Sianok , Bukit Tinggi

Ngarai Sianok adalah sebuah lembah curam (jurang) yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, di kecamatan IV KotoKabupaten AgamSumatera Barat. Lembah ini memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan ngarai Koto Gadang sampai ke nagari Sianok Anam Suku, dan berakhir di kecamatan Palupuh. Ngarai Sianok memiliki pemandangan yang sangat indah dan juga menjadi salah satu objek wisata andalan provinsi.
Ngarai Sianok yang dalam jurangnya sekitar 100 m ini, membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m, dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang (patahan Semangko). Patahan ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau—hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal)—yang dialiri Batang Sianok (batang berarti sungai, dalam bahasa Minangkabau) yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai karbouwengat atau kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai ini.

Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yang disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari nagari Lambah sampai jorong Sitingkai nagari Palupuh selama kira-kira 3,5 jam. Di tepiannya masih banyak dijumpai tumbuhan langka seperti rafflesia dan tumbuhan obat-obatan. Fauna yang dijumpai misalnya monyet ekor panjangsiamangsimpairusababi hutanmacan tutul, dan juga tapir.
Bukittinggi terkenal sebagai sebuah kota dataran tinggi yang dikelilingi kontur alam yang berbukit-bukit. Kondisi alam di sekeliling kota ini menjadi suatu anugerah tersendiri bagi kota dengan udara yang sejuk ini. Selain dikaruniai dengan lahan yang subur, kota ini memiliki panorama alam yang sangat indah di hampir seluruh penjuru, sehingga menjadi daya tarik bagi sektor pariwisata. Salah satu contoh keindahan tersebut adalah panorama bentangan alam di sekitar Ngarai Sianok.
Ngarai Sianok merupakan sebuah lembah sempit yang dikelilingi oleh bukit-bukit bertebing curam yang dihiasi dengan aliran sungai kecil di tengahnya. Kontur Lembah Sianok terbentuk karena proses turunnya sebagian lempengan bumi, sehingga menimbulkan patahan berwujud jurang yang curam.
Ngarai ini membentang sejauh 15 km dari sisi selatan Nagari Koto Gadang hingga Nagari Sianok Enam Suku, dengan kedalaman tebing mencapai 100 meter dan lebar celah sekitar 200 meter.
Patahan di Sianok ini merupakan bagian dari Patahan (Sesar) Semangko yang membelah Pulau Sumatera menjadi dua bagian memanjang dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Sesar Semangko sendiri merupakan lokasi patahan yang membentuk Pegunungan Bukit Barisan.
Ngarai Sianok merupakan wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi (tektonik) di Pulau Sumatera ini. Proses terbentuknya patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah.
Kawasan ini memiliki sebutan lain yaitu, Lembah Pendiam, karena suasananya yang tenang dan damai. Didukung dengan udaranya yang bersih dan sejuk, diiringi latar suara kicauan burung dan gemericik air sungai, ngarai ini cocok sebagai tempat melepaskan beban pikiran dari rutinitas sehari-hari.
Karenanya, banyak warga Kota Bukittinggi mengisi akhir pekan mereka dengan berolahraga di sekitar ngarai ini. Olahraga yang biasa dilakukan di sini antara lain, trekking, bersepeda gunung, maupun sekedar berjalan-jalan ringan melepas kepenatan.
Jika Anda hanya singgah sejenak di Bukittinggi dan tidak memiliki banyak waktu, tidak perlu khawatir. Anda masih dapat menikmati keindahan panorama Ngarai Sianok yang menghijau dari kejauhan di sebuah tempat bernama Taman Panorama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo - STiPram Yogyakarta

Akademi Pariwisata Ambarrukmo disingkat AkPrAm adalah perguruan tinggi swasta di bawah naungan Yayasan Ambarrukmo yang berdiri tanggal 13...